Outline spesifikasi material artinya adalah deskripsi spesifikasi sejumlah material yang digunakan untuk sebuah keperluan yang akan dilaksankan pada masa yang akan datang. Dalam hal ini berarti untuk sebuah pekerjaan struktur bangunan gedung.

Oh, iya penting diketahui, pekerjaan struktur adalah salah satu dari sekian banyak ragam pekerjaan-pekerjaan yang terdapat pada sebuah pembangunan gedung. Diantaranya adalah pekerjaan tanah dan galian, pekerjaan arsitektekur, instalalasi dan pemipaan, serta masih banyak lagi. Tergantung seberapa kompleks bangunan gedung yang akan dibuat.
Contoh spesifikasi material struktur bangunan politeknik
Khusus mengenai pekerjaan struktur bangunan gedung terbagi lagi menajdi beberapa macam. Oleh sebab itu outline spesifikasi material harus dibagi menurut ragam pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Guna mengetahui apa yang harus dicantumkan dalam outline spesifikasi material pekerjaan struktur. Berikut Saya lampirkan sebuah contoh sebuah proyek pembangunan Gedung Politeknik Pariwisata di Palembang, Sumatera Selatan. Seluruhnya terdiri dari 12 item, antara lain:
1. Pekerjaan pondasi
Terdiri dari 3 jenis pekerjaan, yaitu:
- Pancang = Pc. Spun Pile Mutu beton fc’42 Mpa, Baja ulir fy 400Mpa (BjTS 40); diameter 50cm
- Pile cap = Mutu Beton : 35 Mpa Mutu Besi; tulangan : fy 400 Mpa (BjTS 40)
- Tie beam (sloof) = spesifikasi material sama persis dengan pile cap
2. Pekerjaan beton
Menurut proses pembuatan jenis material beton terbagi menjadi 2 yaitu:
- Readymix. Merek Holcim Beton, Pionir, Beton, Jayamix SCG.
- Beton instant. Merek SCG Beton Instan, Decon Beton Instan, Starmortar Beton Instan.
Standar mutu kedua jenis beton adalah 35 Mpa beton slump 12 ± 2 cm untuk pekerjaan struktur Pondasi, Plat, Kolom,Balok, tangga, canopy.
3. Semen PC
Jenis material Portland cement merek Holcim, Gresik, Tiga Roda. Dan mutu: OPC (Ordinary Portland Cement) SNI 15-2049-2004, PCC (Portland Composite Cement), ukuran 50 kg/zak.
4. Besi
Digunakan untuk membuat besi tulangan dan struktur bangunan. Atau sering disebut dengan pekerjaan pembesian. Menggunakan 3 jenis material. Selengkapnya outline spesifikasi material besi dapat Anda lihat pada gambar tabel di bawah.

Format spesifikasi material ini dibuat menggunakan program Excel. Terlihat lebih praktis, dan memang demikian pada umumnya disajikan bersamaan dengan dokumen-dokumen proyek bangunan. Silahkan buat susunanan spesifikasi material seperti gambar tabel.
5. Angkur bolt
Menggunakan bahan dasar baja (besi beton polos D22). Dibuat dengan cara manual. Oleh sebab itu disebut dengan istilah merek Lokal. Namun demikian dalam proses pembuatan angkur tetap mengacu pada SNI 07-0371-1998 .
6. Baut baja
Merek : Lion Star
Standar : HTB A-325
Ukuran : M12; M16 dan M19
7. Usuk dan Reng
Merek : Bluescope, Lysaght, Unimitra
Spesifikasi : Baja Ringan Zincalumn/AZ Coating BJ.LAS AS 100 Profil Usug C75, tebal 0.75mm Roof Batten35 ketebalan 0.45 mm
8. Insulasi Atap
Merek : IndoFoil, StarFoil, Unifoam
Spesifikasi : Aluminium Foil / Spray Polyurethane Foam tebal 6 mm double side
9. Penutup atap
Standar : Lysaght, Bluescope
Spesifikasi & ukuran : type gelombang menerus, lebar efektif 1,0 m dan tebal 0,45 mm
10. Concrete Addetive + Plasticizer
Merek : Sika, Cemetaid
Spesifikasi : 900 ml untuk ±3-4 sak semen SikaCim Concrete Additive Sika Ment LN
11. Grouting
Merek : Sika
Standar : SikaGrout 215, Sika Monotop 615 HB
12. Bekisting Beton
Merek : Eco Film
Spesifikasi : Plywood Eco Film tipe MLH-MR, Karet WBP Tebal 12 mm
13. Floor hardener
Merek : Fosroc, SIKA, BASF
Standar : 5 kg/m2
Selain 13 outline spesifikasi material diatas terdapat pula Minyak bekisting, Chemical angkur dan Serat beton.
Minyak bekisting palai merek Sika type Sika Sparol 10. Sementara Chemical angkur dan Serat beton hanya dijelaskan tentang merek bahan yang digunakan yakni: Hilti, Ramset, Fisher dan Dramix.
Kegunaan dan dasar penyusunan
Sebelumnya penting Anda ketahui bahwa yang menerbitkan outline spesifikasi material adalah jasa arsitek (konsultan perencana bangunan). Bukan pemilik atau kontraktor yang mengerjakan bangunan.
Oleh sebab itu jikalau Anda tidak menemui outline spesifikasi material pada dokumen proyek bangunan gedung berarti besar kemungkinan bangunan tersebut bukan dirancang oleh arsitek yang pengalaman/resmi.
A. Kegunaan
Spesifikasi material dibuat secara tertulis adalah untuk memudahkan:
- Perhitungan anggaran biaya bangunan,
- Pengadaan material dan bahan bangunan
- Pengawasan dan pengendalian mutu pekerjaan
B. Dasar penyusunan
Satu-satunya bahan yang dijadikan acuan untuk menyusun outline spesifikasi material adalah gambar rencana konstruksi bangunan. Dalam hal ini berarti meliputi seluruh gambar detail yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan struktur gedung.
Maka dari itu, sebelum gambar-gambar tersebut selesai dan disetujui oleh pemilik bangunan Anda belum bisa menyusun spesifikasi material. Hal itu penting menjadi syarat utama supaya tidak terjadi kesalahpahaman deskripsi material. Antara yang tertera dalam gambar dan yang ada dalam outline spesifikasi material.
Satu hal lagi penting diketahui terkait kebaradaan spesifikasi material adalah dipegaruhi oleh jenis bangunan. Artinya semakin kompleks dan besar ukuran bangunan yang akan dibuat, otomatis ragam material yang akan digunakan untuk bangunan tersebut semakin banyak. Oleh sebab itu semakin banyak pula ragam spesifikasi material yang harus Anda sajikan.
Demikian pula sebaliknya, jikalau bangunan yang akan dibuat sangat sederhana (ukuran kecil dan hanya 1 unit) besar kemungkinan material yang digunakan tidak banyak. Maka dari itu penyajian spesifikasi material juga pasti sedikit.
Banyak material yang digunakan pada proyek bengunan gedung
Pada pembahasan kali ini adalah khusus mengenai pekerjaan struktur bangunan gedung. Sebenarnya proyek bangunan gedung tidak hanya pekerjaan struktur, tetapi terdapat pula pekerjaan arsitektur, instalasi, pemipaan, taman dan lanskap.
Itu berarti bahwa outline spesifikasi material yang harus Anda buat bukan hanya pekerjaan yang berkaitan dengan struktur bangunan. Tetapi termasuk pula untuk segala jenis pekerjaan-pekerjaan tersebut. Dalam satu kesatuan, supaya memudahkan perhitungan biaya, pengadaan bahan maupun pengawasan/pengendalian. Sebagaimana dijelaskan papada kegunaan.