Memahami tentang jenis-jenis AHSP adalah wajib bagi orang yang berkecimpung dalam proyek bangunan. Terlebih sebagai bas borong, dan kontraktor. Terlebih lagi, yang sering mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Apakah Anda salah satu orang yang dimaksud?. Tidak?. Oke. Tidak masalah.
Sesungguhnya materi ini telah ada sejak dibangku kuliah. Yaitu berhubungan dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) bangunan, pengetahuan bahan, serta manajemen konstruksi. Jadi, kalaupun saat ini Anda tidak berkecimpung di dunia proyek. Atau, jangan-jangan masih study. Cepat atau lambat, Anda akan mengetahui jenis-jenis AHSP, serta esensinya pada anggaran biaya.
Kepanjangan dan manfaat AHSP
AHSP singkatan dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Adalah sebuah metode perhitungan sistematis, untuk mengetahui harga-harga satuan pelaksanaan pekerjaan bangunan. Meliputi biaya upah, bahan, serta alat kerja, yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut hingga selesai.
Tidak diketahui secara pasti kapan metode ini mulai diterapkan dalam proyek bangunan. Namun, keberadaanya dari tahun ke tahun sangat diperlukan. Oleh sebab itu, pemerintah membuat regulasi yang ketat, guna menghindari penyalahgunaan. Dibawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
a. Kaitan gambar bangunan dengan AHSP
Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek bangunan, selalu dihitung jauh-jauh hari sebelum proyek tersebut mulai dilaksanakan. Nah, untuk menghitung anggaran biaya bangunan, komponen utama yang dibutuhkan, setelah gambar bangunan adalah AHSP.
Maka dari itu, 2 unsur tersebut harus ada selama proses perhitungan anggaran biaya. Bahkan, setelah proses konstruksi berlangsung, AHSP beserta dokumen-dokumen proyek yang lain. Menjadi satu kesatuan penting, guna memastikan agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai dengan rencana.
b. Esensi AHSP Bangunan
Gambar bangunan, serta detail-detailnya berguna untuk menghitung volume pekerjaan. Sementara AHSP adalah biaya pelaksanaan yang di kalikan dengan volume pekerjaan tersebut. Dengan demikian, diketahui total biaya yang melaksanakan 1 jenis pekerjaan.
Mari garis bawahi 1 jenis pekerjaan. Lalu, bayangkan kira2 ada berapa jenis pekerjaan pada 1 proyek bangunan. Semisal rumah tinggal sederhana. Katakanlah sebanyak 276 item. Maka, sejumlah itulah Anda melakukan analisa harga satuan.
Ragam jenis AHSP
Sebelumnya Anda masih penasaran bukan, tentang jenis-jenis pekerjaan yang harus dihitung dengan AHSP?. Namun, sebelum sampai kesana. Ketahui dulu jenis-jenis AHSP itu sendiri. Secara garis besar terbagi menjadi 3 macam, yakni:
1. Menurut tahun penerbitan
Setiap tahun kementerian PUPR menerbitkan satu aturan dalam bentuk Permen (Peraturan Kementerian) yang berisi tentang pedoman penyusunan perkiraan biaya bangunan di Indonesia. Kemudian, oleh masing-masing provinsi dan kabupaten/kota menindaklanjuti, dengan menyusun standarisasi AHSP.
Standarisasi tersebut dilakukan menyesuaikan inflasi, suku bunga, maupun kenaikan harga material/bahan bangunan, serta UMK. Selain itu, agar terjadi keseragaman dalam hal perkiraan harga borongan dalam satu kota, atau kabupaten. Khususnya proyek-proyek BUMN, dan BUMD.
2. Menurut wilayah
Sebagaimana di jelaskan pada poin pertama. Jenis-jenis AHSP, selain berdasarkan tahun penerbitan. Yang mana dengan terbitnya AHSP yang baru, maka dengan sendirinya AHSP lama (tahun sebelumnya), dinyatakan sudah tidak berlaku.
Maka dari penjelasan itu pula, diketahui AHSP masing-masing kota/kabupaten pasti berbeda. Artinya, standarisasi harga hanya berlaku pada proyek yang berada di wilayah penerbitan AHSP. Oleh sebab itu, jangan heran. Sekalipun jenis bangunan sama persis. Tapi, kemungkinan besar biaya pelaksanaan pembangunan berbeda. Karena apa?. AHSP-nya berbeda.
3. Menurut jenis kegiatan
Kegiatan proyek konstruksi di Indonesia, sesuai dengan Permen PUPR terbagi menjadi 4 kegiatan. Yaitu: 1]. Bangunan gedung, 2]. Infrastruktur jalan dan jembatan, 3]. PSDA (Pekerjaan Sumber Daya Air), dan 4]. Pekerjaan PJU (Penerangan Jalan Umum)
i. Jenis-jenis AHSP bangunan gedung
Adalah seluruh kegiatan konstruksi yang berkaitan dengan pembangunan gedung. Tanpa membatasi jumlah lantai, luas gedung, maupun desain arsitektur gedung. Maka, setiap item pekerjaan yang terdapat pada kegiatan tersebut, memiliki AHSP.
Maka dari itu, ragam AHSP proyek gedung tidak bisa disebut satu per satu. Jumlahnya pasti ratusan. Logikanya secara sederhana. Semakin kecil sebuah gedung, berarti AHSP-nya juga sedikit. Demikian sebaliknya.
ii. Jenis-jenis AHSP infrastrukur jalan dan jembatan
Lingkup pekerjaan ini sering disebut bidang Bina Marga. Sebab, AHSP dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen PUPR. Jenis-jenis kegiatan antara lain:
1. Drainase
2. Pekerjaan tanah
3. Pelebaran, perkerasan, dan bahu jalan
4. Perkerasan berbutir, dan beton
5. Perkerasan aspal
6. Pekerjaan struktur jembatan
7. Pengembalian kondisi
8. Pekerjaan minor
9. Pemeliharaan rutin
Masing-masing kegiatan tersebut terdiri dari beberapa jenis pekerjaan. Oleh sebab itu, AHSP-nya pun beragam. Semisal, kegiatan drainase. Salah satu pekerjaan drainase adalah pemasangan gorong-gorong. Maka dari itu, ada AHSP gorong-gorong. Demikian selanjutnya, dengan pekerjaan-pekerjaan lain.
iii. Jenis-jenis AHSP PSDA
PSDA atau sering disebut bagunan air. Adalah kegiatan konstruksi yang berhubungan dengan perairan. Seperti sungai, danau, laut, rawa, maupun air tanah, dan air baku. Jenis-jenis kegiatan konstruksi antara lain:
1. Bendung/tanggul
2. Jaringan irigasi
3. Pengaman sungai
4. Pengaman pantai
5. Bendungan/waduk
6. Pengendali muara sungai
7. Infrastruktur rawa
8. Infrastruktur air tanah/baku
Adapun jenis-jenis pekerjaan yang menjadi penerapan AHSP pada bangunan air, terdiri dari 7 macam yaitu:
1. Pekerjaan tanah
2. Pancang
3. Pekerjaan pasangan
4. Pekerjaan beton
5. Dewatering
6. Pekerjaan pintu air dan peralatan hidro mekanik
7. Dan sebagainya.
iv. Jenis-jenis AHSP pekerjaan PJU
Pelaksanaan pekerjaan JPU adalah dibawah pengawasan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota/Kabupaten. Oleh sebab itu, standarisasi AHSP tiap-tiap kota/kabupaten adalah dikeluarkan oleh dinas tersebut.
Ragam pekerjaan PJU adalah:
1. Membuat tiang PJU type 1,
2. Membuat tiang PJU type 2
3. Pekerjaan cat
4. Pasang tiang PJU oktagonal
5. Pasang stang PJU
6. Pemasangan lampu
7. Pemasangan jaringan
8. Pasang box panel dan komponen
9. Dan lain-lain.
Sampai disini simpulan adalah jumlah, atau jenis-jenis AHSP tergantung dari berapa banyak item pekerjaan yang terdapat pada suatu kegiatan. Jadi, kalau ditanya berapa banyak?. Jumlahnya mungkin ribuan.
Perlu diketahui, di antara 4 kelompok kegiatan konstruksi diatas. AHSP paling banyak adalah proyek bangunan gedung. Disusul bangunan air, konstruksi jalan dan jembatan. Serta terakhir, penerangan jalan. Sekian sahabat BajaSatu, Semoga informasi yang kami sampaikan bermanfaat.
[…] bagi yang belum paham tentang dasar-dasar tentang AHSP. Seperti jenis-jenis AHSP, istilah-istilah, singkatan-singkatan, serta unsur-unsur yang terdapat dalam AHSP. Setelah itu ada […]
[…] membedakan jenis-jenis AHSP. Ragam singkatan yang terdapat dalam AHSP bangunan […]
[…] dengan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam kontrak. Pada umumnya adalah lebih mahal. Sebab AHSP bangunan dibuat menyusul. Sehingga harus melakukan penyesuaian dengan harga-harga (material, alat & […]