Sekecil-kecilnya bangunan gedung, sewaktu penyusunan anggaran biaya, sebaiknya melalui proses AHSP (Analisa Harga Satuan Pekerjaan). Hal itu penting, agar perkiraan biaya akurat. Serta, pelaksanaan pembangunan kelak berjalan lancar. Apakah sulit menyusun AHSP bangunan gedung?. Boleh disebut iya. Tapi, bisa juga tidak.
Sulit bagi yang belum paham tentang dasar-dasar tentang AHSP. Seperti jenis-jenis AHSP, istilah-istilah, singkatan-singkatan, serta unsur-unsur yang terdapat dalam AHSP. Setelah itu ada lagi. Yakni ragam jenis bahan dan material bangunan. Cara pengisian tabel analisa, dan serta memasukkan harga satuan RAB bangunan.
Alur AHSP secara umum
Daripada baca teks. Langsung saja sobat, perhatikan alur AHSP, seperti tertera dibawah ini. Satu per satu unsur yang terdapat didalam alur. Adalah bagian dari proses AHSP bangunan gedung yang benar.
Ragam unsur yang terdapat dalam AHSP gedung
4 unsur dibawah ini berlaku untuk semua proyek bangunan. Termasuk bangunan infrastruktur jalan dan jembatan, bangunan air (Pekerjaan Sumber Daya Air/PSDA), serta Jaringan Penerangan Umum (JPU).
a. Item pekerjaan
Esensi pekerjaan pada proyek bangunan umumnya terbagi 3, yakni:
- Pekerjaan utama, misalnya pondasi.
- Ragam jenis pekerjaan. Misalnya pemasangan pondasi batu kali, pasang pondasi cakar ayam, dan sebagainya.
- Sub jenis pekerjaan pondasi cakar ayam, antara lain: baja tulangan, bekisting, dan cor beton.
Jadi, ada berapa banyak item pekerjaan pada satu proyek bangunan gedung. Sejumlah itulah Anda harus membuat AHSP. Lalu, darimana diketahui jenis-jenis pekerjaan?. Tentunya dari gambar detail bangunan. Atau, setidak-tidaknya berdasarkan BoQ (Bill Of Quantity).
Penting diketahui juga. Karena pemerintah setempat (kabupaten/kota) telah mengeluarkan standarisasi AHSP. Item-item pekerjaan bangunan, juga tercantum di dalam dokumen tersebut. Namun, umumnya tidak urut sebagaimana tercantum dalam BoQ.
Oleh sebab itu, harus jeli untuk menentukan jenis pekerjaan yang dimaksud. Agar AHSP bangunan gedung tidak keliru. Maka dari itu pula, pekerjaan ini harus dilakukan oleh profesional. Bukan pemula.
b. Material dan bahan bangunan
Adalah seluruh jenis material yang akan di olah, dan dipasang secara sendiri-sendiri, atau berasama-sama dengan material lain, pada lokasi pembangunan. Agar terbentuk sebuah gedung seperti yang direncanakan.
– Cara mengaplikasikan bahan pada AHSP
Ada 2 cara. Pertama, berdasarkan spesifikasi item pekerjaan. Contoh pekerjaan beton bertulang K-250. Maka, semua material yang digunakan untuk membuat beton, harus memenuhi syarat kelas mutu beton K-250. Mulai dari agregat, besi beton, hingga bekisting.
Cara kedua, adalah berdasarkan spesifikasi material yang tercantum gambar detail bangunan. Hal ini berlaku karena pelaksanaan pekerjaan tidak melibatkan material yang lain. Contoh pekerjaan cat baja merek A. Maka, AHSP cat konstruksi baja pada gedung tersebut harus menggunakan merek A.
– Teknis pengadaan
Walaupun masih tahap penyusunan AHSP bagunan gedung. Anda wajib memikirkan teknis pengadaan bahan. Jadi, bukan hanya menyangkut harga beli bahan. Atau, sering disebut Harga Satuan Dasar (HSD). Tapi, termasuk ongkos kirim barang, biaya asuransi, biaya muat/bongkar, dan lain sebagainya.
Biaya-biaya tersebut harus Anda tambahkan, sebagai bagian dari HSD. Untuk mengetahui HSP (Harga Satuan Pokok) suatu pekerjaan. Atau, sering juga disebut Harga Satuan Pekerjaan. Hal yang sama juga berlaku pada unsur nomor 3, dan 4 di bawah ini.
c. Alat kerja
Unsur berikutnya yang harus ada dalam AHSP bangunan gedung adalah alat kerja. Yaitu semua peralatan dan perkakas, yang digunakan tukang untuk mengerjakan bangunan. Baik peralatan yang di lengkapi mesin, maupun yang digunakan secara manual. Serta, yang dibeli dan menjadi milik sendiri, atau sewa.
Unsur HSP peralatan kerja pakai mesin, antara lain:
- Mobilisasi alat menuju, dan se-kembali dari proyek.
- Biaya operasional alat. Seperti biaya bahan bakar, pelumas, maupun servis.
- Biaya asuransi alat selama pemakaian.
Sementara itu, untuk alat kerja manual. Sama sekali tidak ada. Misalnya biaya servis, atau penyusutan. Oleh sebab itu, saat pembuatan AHSP bangunan gedung, keberadaan alat kerja manual boleh disebut tidak penting. Ironi.
d. Upah
Unsur tambahan HSP yang berasal dari kategori upah, ada 3 yaitu:
- Biaya transportasi, dan penginapan (mess).
- Uang makan
- Dan biaya lembur
3 unsur tersebut berlaku untuk semua tenga kerja kasar, tukang, kepala tulang, dan mandor. Yang beraktivitas pada proyek bangunan. jangka pendek, maupun jangka panjang. Melaksanakan salah satu, atau beberapa item pekerjaan pembangunan.
Artinya, dalam hal ini seluruh pembayaran upah tenaga kerja dibuat sama. Yaitu sistem harian. Walaupun kelak saat proses konstruksi, ternyata lebih pas dengan sistem kerja borong. Pertimbangan tentang hal itu, umumnya di dasari oleh:
- Alokasi biaya upah
- Mengejar waktu, serta
- Permintaan tenaga kerja itu sendiri.
Uang makan dan lembur operator alat berat
Penting diketahui, khusus operator alat berat, serta pembantu operator. Upah harian mereka umumnya masuk dalam biaya operasional alat. Namun, sebagaimana disinggung pada nomor 3. Anggaran untuk uang makan, dan lembur sama sekali tidak ada.
Padahal praktiknya nanti, pemakaian alat berat pasti lembur. Terutama alat sewa. Sehingga dipastikan biaya lembur dan, uang makan sangat tinggi. Notabene, anggaran biaya untuk itu, sebenarnya tidak ada. Solusinya bagimana?.
Cara mengantisipasi biaya upah tak terduga
Dalam AHSP bangunan gedung, biaya tak terduga tidak ada. Oleh sebab itu Anda harus pintar membuat analisa. Kira-kira biaya-biaya tak terduga itu muncul dimana saja. Apakah bahan, alat kerja, atau upah. Jangan-jangan kombinasi dari beberapa unsur. Seperi biaya uang makan, dan lembur operator alat berat tadi.
Solusi untuk itu adalah menaikkan biaya sewa, atau biaya operasional alat berat. Berapa?. Jawaban yang tepat. Anda lakukan dulu analisis pemakaian alat. Sehingga diketahui, lembur sampai berapa lama. Dan, butuh uang makan berapa.
Demikian ulasan mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam AHSP bangunan gedung. Semoga dengan penjelasan ini dapat menambah pengetahuan sobat BajaSatu. Agar bisa membuat HSP dengan benar, dan tepat. Implementasi yang kami terapkan demikian selama ini. Terbukti cukup akurat, dan dapat diterapkan dengan baik pada saat proses konstruksi.
[…] Analisis Struktur Baja Profil Pada Bangunan Gedung Lantai 5 Yang Berada di Daerah Rawan […]
[…] galian tanah, yang terdapat pada proyek bangunan. Lengkap dengan contoh perhitungan biaya, menurut AHSP bangunan gedung yang […]
[…] Kaitannya dengan teknik pelaksanaan pekerjaan beton bertulang. Pula harus Anda lakukan dengan cara yang benar, dan tepat. Sebab, sekalipun kualitas bahan sudah bagus. Namun, bila dikerjakan dengan cara asal-asalan. Maka hasil yang Anda peroleh pasti jelek. Oleh sebab itu, harus seimbang. Termasuk dalam hal anggaran biaya. […]