Pelaksanaan pekerjaan beton bertulang yang benar dan tepat, pasti akan menghasilkan kualitas beton yang bagus. Sebaliknya dilakukan asal-asalan. Atau, tanpa mengikuti ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan. Maka mutu beton Anda akan buruk.
Bagi sobat bajasatu.com yang penasaran, tentang cara membuat mutu beton yang bagus. Di dalam bacaan ini akan kami uraikan. Setidaknya ada 9 macam aspek, sekaligus unsur yang harus Anda patuhi. Namun, sebelum sampai kesana. Ketahui dulu yang berikut ini.
Pengertian dan fungsi beton bertulang
Pekerjaan beton bertulang adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa tukang, bekerja sama dengan ahli menggunakan berbagai macam material bangunan. Seperti semen, pasir, besi beton, air dan alat bantu kerja lainnya.
Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membuat suatu jenis bahan konstruksi bangunan, atau lebih yang berkualitas bagus. Sehingga beton mampu menahan dan memikul beban yang sangat besar.
Sementara itu, ditinjau dari aspek fungsi. Beton bertulang sangat bagus sebagai pondasi, balok, maupun tiang-tiang penyangga bangunan. Bahkan tak jarang akhir-akhir ini telah banyak digunakan sebagai, dinding, lantai rumah. Serta, konstruksi jalan raya.
Jadi, fungsi beton bertulang sebenarnya tidak terbatas. Bisa Anda gunakan sebagai struktur bangunan gedung. Pun, cocok untuk struktur konstruksi yang lain. Seperti jembatan, talud penahan tanah, dan sebaginya.
Unsur-unsur utama dalam pelaksanaan pekerjaan beton bertulang
Sebelum membuat beton bertulang, sebaiknya periksa dan patuhi 9 aspek berikut. Supaya mutu beton yang Anda buat bagus.
1. Pemeriksaan bahan
Maksudnya adalah melakukan inspeksi terhadap jenis, spesifikasi, kualiatas maupun jumlah bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan beton bertulang.
Anda harus memastikan hal-hal tersebut telah sesuai dengan gambar detail beton, maupun RKS Bangunan. Supaya kelas mutu beton sesuai standar SNI.
Adakalanya pemeriksaan bahan bangunan dilakukan bersama-sama dengan pengawas. Maka hal itu pun merupakan kewajiban Anda sebagai kontraktor. Mendampingi dan menunjukkan material bangunan yang akan digunakan kepada sang pengawas bangunan.
Bagimana jika material untuk pekerjaan beton bertulang belum ada di proyek?. Mudah. Anda cukup menunjukkan sample material kepada pengawas. Lengkapi dengan spesifikasi yang sesuai dengan dokumen proyek terkait.
2. Material semen
Langkah berikutnya yang wajib Anda lakukan lebih spesifik lagi. Yaitu mengenai syarat-syarat material. Poin 2 ini, hingga poin 8 di bawah ini adalah membahas tentang hal itu. Silahkan simak.
Untuk membuat konstruksi beton bertulang, jenis semen yang digunakan adalah semen yang memenuhi ketentuan/syarat NI-8. Antara lain: Portland Cement, Semen Alumina, dan Semen tahan sulfat.
Syarat lain dalam pekerjaan beton bertulang, terkait penggunaan material ini adalah tentang takaran (komposisi) semen. Untuk semua kelas mutu beton, toleransi kesalahan ukuran semen tidak boleh lebih dari 2,5% dari yang seharusnya.
Contoh beton bertulang yang berada di dalam ruangan, yang mana keadaan sekelilingnya adalah tidak mengadung asam yang tinggi. Atau, sering disebut non-korosif. Maka, jumlah pemakaian semen minimumnya adalah 275 kg/M3.
Dengan demikian pada saat pelaksanaan, batas minimal semen yang Anda gunakan adalah:
= 275 kg x 2,5%
= 268,125 kg.
Kurang dari itu, maka mutu beton bertulang pasti jelek. Dan, tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai konstruksi bangunan yang non-korosif.
3. Pasir (agregat halus)
Material pasir juga sangat penting pada pekerjaan beton bertulang. Karena pemakaiannya yang sangat banyak. Pula, salah satu unsur yang menentukan keras (baca: kuat) tidaknya cor beton.
Syarat material pasir yang bagus adalah sebagai berikut:
- Tidak mengandung garam (berasal dari laut), lumpur, serta bahan-bahan organis lainnya.
- Butir pasir beragam. Yakni ukuran 0,25 – 4 mm.
- Permukaan pasir harus tajam, dan keras.
4. Kerikil/batu pecah (agregat kasar)
Selain untuk membuat cor beton semakin keras, kerikil juga berguna untuk menambah kekuatan beton. Khususnya terhadap gaya tekan. Oleh sebab itu, pemakaian material ini pada pekerjaan beton bertulang, maupun non bertulang sifatnya adalah wajib.
Ukuran kerikil yang bagus adalah 19-30 mm. Sementara itu, terkait syarat pemakaian. Mirip dengan material pasir. Yaitu tidak mengandung lumpur, dan zat-zat lain yang bertentangan dengan beton bertulang.
5. Agregat campuran
Artinya gabungan antara agregat halus, dan agregat kasar. Kedua material ini sudah dalam kondisi bercampur. Dan, hendak digunakan untuk pekerjaan beton bertulang. Apakah boleh?. Tentu boleh. Tapi, dengan ketentuan untuk membuat kelas mutu beton K225, ke bawah.
Syarat lain adalah berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Harus se-ijin, dan di dampingi oleh pengawas bangunan. Terutama untuk menentukan takaran material. Supaya tidak melewati batas toleransi yang telah ditentukan.
6. Air
Kegunaan air untuk pekerjaan beton bertulang adalah sebagai bahan pengaduk (adukan). Supaya semen, pasir dan kerikil tercampur dengan merata. Serta, menjadi satu kesatuan yang padat, dan kokoh. Atau sering disebut dengan cor beton.
Adapun tanda-tanda air yang bagus untuk adukan beton adalah tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, dan bahan-bahan lain yang sifatnya merusak semen, aggregat, maupun besi beton.
Dalam hal ini paling bagus Anda pakai adalah air ledeng, yang berasal dari PDAM. Pun jika terpaksa memakai air suling, sumur, dan dari sungai. Sebaiknya melalui pengujian lebih dulu. Untuk memastikan kualitas air apakah memenuhi syarat, atau tidak.
7. Besi tulangan
Atau sering disebut baja tulangan, adalah serangkaian besi beton ulir, dan/atau besi beton polos yang disusun, dan disatukan dengan cara ikat menggunakan kawat besi (bendrat).
Adalah material yang wajib di setiap pekerjaan beton bertulang. Oleh sebab itu, setiap struktur bangunan yang memiliki besi tulangan, namanya sering disebut menjadi beton bertulang.
Guna memastikan mutu beton bagus, maka pemakaian besi beton seharusnya memenuhi syarat-syarat berikut:
- Material harus baru, bagus dan dalam keadaan utuh.
- Ukuran besi beton harus sesuai dengan gambar kerja.
- Tegangan leleh minimal besi beton adalah 2.200 kg/cm2.
8. Bahan penolong (pembantu)
Agar pelaksanaan pekerjaan beton bertulang berjalan lancar. Anda memerlukan sejumlah bahan/alat bantu penolong. Contoh bahan penolong antara lain:
1. Obat pengeras beton. Berguna untuk mempercepat umur cor beton mengeras.
2. Papan/balok begisting. Berfungsi sebagai cetakan cor.
3. Paku, patok kayu dan sebagainya.
Mengenai spesifikasi bahan penolong beton sebenarnya tidak ditentukan secara baku. Oleh sebab itu, sebelum memakai bahan-bahan tersebut harus mendapat persetujuan dari pengawas/ahli bangunan.
Kalau tidak, di khawatirkan pemakaian bahan penolong justru merusak mutu beton. Membuat pekerjaan jadi lambat, dan mengakibatkan pembengkakan biaya.
9. Teknis penyimpanan bahan-bahan
4 jenis material utama yang digunakan dalam pekerjaan beton bertulang, yakni semen, pasir, kerikil, dan besi beton. Sebaiknya Anda simpan di tempat tertutup, dan kering. Supaya tidak korosi, berjamur, kotor, dan/atau bercampur dengan material-material lain.
Khusus penyimpanan stok air kerja. Yang akan digunakan sekaligus untuk cor beton. Sebaiknya pada tangki air. Atau di dalam bak yang memiliki tutup. Hal ini bertujuan agar wadah air tersebut tidak menjadi sarang nyamuk. Atau, kotor akibat debu, dedaunan, serta benda-benda yang lain yang masuk kedalam bak air.
Kaitan teknik pelaksanaan pekerjaan dan mutu pekerjaan
Membahas tentang beton yang bagus. Sebenarnya terletak pada aspek bahan, teknik pelaksanaan pekerjaan, serta team (tenaga kerja) yang melaksanakan pekerjaan. Di dalam artikel ini Anda telah mendapat 1 unsur beserta jabaranya. Yakni bahan untuk beton bertulang, serta tata cara penyimpanannya.
Kaitannya dengan teknik pelaksanaan pekerjaan beton bertulang. Pula harus Anda lakukan dengan cara yang benar, dan tepat. Sebab, sekalipun kualitas bahan sudah bagus. Namun, bila dikerjakan dengan cara asal-asalan. Maka hasil yang Anda peroleh pasti jelek. Oleh sebab itu, harus seimbang. Termasuk dalam hal anggaran biaya.
[…] dasarnya metode perhitungan struktur bangunan baja, dan bangunan beton bertulang adalah sama. Yaitu dengan cara analisa manual, atau menggunakan rumus-rumus seperti yang dilakukan […]
[…] pemasangan kolom baja pada struktur beton umumnya dilakukan belakangan. Dengan kata lain setelah struktur beton bangunan selesai seluruhnya. Namun karena dianggap kurang kokoh, maka perlu dipasang tiang […]